Selasa, Maret 30, 2010

Rombongan Pak SBY Borong Tiket Arema vs Persitara Rp 105 Juta

Tiket VIP dan VVIP pertandingan antara tuan rumah Arema Indonesia melawan Persitara Jakarta Utara habis diborong rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Presiden Yudhoyono dijadwalkan menyaksikan langsung pertemuan kedua tim di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (30/3) sore, seusai membuka Kongres Sepak Bola Nasional di Gelanggang Olahraga Ken Arok, Kota Malang.

Direktur Bisnis PT Arema Indonesia Siti Nurzanah menginformasikan rombongan Presiden Yudhoyono memborong 700 lembar tiket tribun yang semuanya kemudian diubah menjadi tiket VIP. Harga per tiket Rp 150 ribu atau total Rp 105 juta. Harga tiket ini naik dari harga semula Rp 75 ribu. Sedangkan harga tiket VVIP aslinya Rp 100 ribu per lembar. Namun, karena yang membeli rombongan Presiden, maka seluruh tiket diubah menjadi VVIP.

Kebijakan menaikkan harga tiket beberapa kali dilakukan manajemen untuk pertandingan-pertandingan tertentu, khususnya yang berskala pertandingan akbar seperti Arema melawan Persema Malang (Minggu, 10/1) dan Arema melawan Persebaya (Minggu, 21/2). Tindakan ini dilakukan untuk menambal kas Arema yang kritis.

“Kami kira rombongan Presiden dan penonton di kelas VIP dan VVIP lainnya bisa memaklumi alasan kami menaikkan tiket karena kebijakan itu bukan yang pertama kami lakukan,” kata Siti kepada Tempo.

Namun, area tribun atas kemungkinan dikosongkan dari penonton biasa agar Presiden Yudhoyono dan rombongan mendapat kenyamanan layaknya menonton dari area VVIP tanpa harus merugikan penonton lainnya. Sisa sekitar 2 ribu tiket VVIP dijual untuk umum.

Sebelumnya, Presiden Kehormatan PT Arema Indonesia Rendra Kresna mengatakan, isi kantong Arema hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional kompetisi dan gaji pemain hingga Maret, bersamaan habisnya kucuran dana Rp 7,5 miliar dari Bentoel selaku sponsor utama.

Alhasil, kata Rendra, manajemen harus mencari dana mandiri agar pelatih, pemain, serta kerabat kerja lainnya tetap bisa digaji hingga akhir kompetisi pada Mei nanti. Arema sangat mengandalkan pemasukan dari penjualan tiket sisa lima partai kandang, yakni menjamu Persitara, Persela Lamongan, Pelita Jaya, Persisam Samarinda, dan Bontang FC. Sebelumnya, Arema sudah menjamu sekaligus menekuk Persijap Jepara 3-1 (Rabu, 23/3).

Namun, kata dia, “Pemasukan dari enam pertandingan kandang itu kami perkirakan belum dapat menutupi kebutuhan biaya yang sekitar Rp 6 miliar lagi. Jika sampai akhir musim kami belum dapat dana mandiri, apa boleh buat, kami harus mencari dana talangan atau dana pinjaman dari pihak ketiga agar Arema tetap bisa eksis.”

Idealnya, ujar Wakil Bupati Malang itu, untuk menjalani satu kompetisi kantong Arema harus berisi sekitar Rp 20 miliar. Sebagian dana dapat diatasi dengan uang Bentoel, ditambah hasil dari penjualan tiket dan sponsor hingga akhir 2009 berkisar Rp 6,5 miliar—sekitar Rp 4,5 miliar dari penjualan tiket. Kekurangannya itu memusingkan PT Arema Indonesia selaku pihak yang paling bertanggung jawab mencarikan dananya.

2 komentar:

Bisnis Simpel di Internet mengatakan...

wah benar-benar tim yang bertanding hari tu mendapatkan penonton spesial....Karena sangat jarang banget seorang presiden bersedia menonton pertandingan sepakbola secara langsung....Semoga saja hal ini dapat menjadikan permainan sepakbola di tanah air kita tambah maju....

Sukun Blogger mengatakan...

ya dengan adanya KSN di malang semoga saja sepak bola ditanah air tercinta INDONESIA ini dapat lebih maju dan menjadi salah satu tim yang solid di mata dunia

Posting Komentar